Masyarakat Luar Negeri
Baik untuk kepentingan politik maupun kepentingan ekonomi, suatu negara selalu berusaha untuk mengadakan hubungan kerja sama dengan negara lain. Apabila dengan adanya globalisasi, yaitu pergeseran kehidupan masyarakat dari wawasan nasional menjadi wawasan internasional, maka hubungan kerja sama luar negeri makin diperlukan.
Ditinjau dari segi ekonomi, kerja sama dengan luar negeri ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masytarakat. Sebab, persediaan sumber daya produksi suatu negara pada umumnya terbatas. Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya perlu ditempuh jalan mengimpor barang, jasa, modal, dan sumber daya manusia atau tenaga kerja.
Dibalik negara yang kekurangan sumber daya, ada negara yang kelebihan produksi atau sumber daya produksi tertentu. Kelebihan tersebut dapat di ekspor ke luar negeri sehingga pendapatan masyarakat di negara pengekspor bertambah, sedangkan kekurangan barang atau jasa di negara pengimpor dapat dicukupi. Dengan demikian antara negara pengekspor dan negara pengimpor terdapat kerja sama yang saling menguntungkan. Tanpa mengabaikan tujuan politk atau tujuan lainnya, peranan masyarakat luar negeri dalam kehidupan ekonomi dapat dikemukakan sebagai berikut.
1. Pengekspor atau Pengimpor Barang
Mengingat persediaan sumber daya produksi yang terbatas, negara yang kekurangan barang tertentu dapat mengimpornya dari negara lain. Msalnya, negara yang beriklim dingin mengimpor barang tertentu dari negara yang beriklim tropis, negara yang kelebihan bahan bakar minyak dapat mengekspornya ke negara lain yang memerlukan.
2. Pengekspor atau Pengimpor Jasa
Untuk mengimpor barang dari luar negeri diperlukan jasa dari perusahaan angkutan, asuransi, bank, telekomunikasi, dan lain-lain di luar negeri. Yang menyelenggarakan jasa semacam itu dapat disebut sebagai pengekspor jasa, sedangkan pihak pengguna jasa disebut pengimpor jasa.
3. Pengekspor atau Pengimpor Modal
Negara yang kekurangan modal dapat mencari bantuan luar negeri dalam bentuk pinjaman atau penanaman modal (investasi). Pihak yang memberi bantuan dapat disebut pengekspor modal, sedangkan penerimanya disebut pengimpor modal.
4. Sumber Daya Manusia
Negara yang kekurangan tenaga dapat mengimpornya dari luar negeri. Misalnya, Indonesia banyak mengirim tenaga kerja (TKI) ke luar negeri, sebaliknya banyak tenaga ahli yang didatangkan dari luar negeri.
5. Wisatawan Mancanegara
Dalam rangka pelaksanaan kerja sama internasional ada orang yang bertugas ke luar negeri sebagai wakil pemerintahan, wakil lembaga swasta, atau untuk keperluan lain. Yang banyak artinya bagi kehidupan ekonomi adalah yang datang sebagai wisatawan mancanegara. Kedatangan mereka banyak mengeluarkan untuk keperluan angkutan, hotel, restoran, hiburan, cinderamata, dan lain lain yang mendatangkan devisa (alat pembayaran luar negeri) bagi negara. Bagi masyarakat, kegiatan wisatawan tersebut dapat mengembangkan perusahaan terkait.
EmoticonEmoticon