10 February 2017

Rumah Tangga Konsumsi

Rumah Tangga Konsumsi



Konsumsi merupakan kegiatan menggunakan barang / jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup. Sebagian besar kegiatan konsumsi dilakukan oleh perorangan yang masing masing tergabung dalam suatu rumah tangga keluarga. Oleh karena itu, rumah tangga konsumsi atau rumah tangga keluarga dalam ilmu ekonomi meliputi berbagai rumah tangga keluarga dan rumah tangga lain yang menggunakan barang / jasa untuk melaksanakan tugasnya.

Kalau kita menginkuti pembagian kelompok masyarakat menjadi empat pelaku ekonomi seperti disebutkan diatas, ternyata sebagian besar orang dewasa mempunyai kedudukan ganda. Misalnya, seorang buruh yang bekerja di pabrik merupakan anggota rumah tangga produksi, namun pada waktu di rumah ia merupakan anggota rumah tangga keluarga. Demikian pula halnya dengan pegawai negeri, pada waktu mejalankan tugas di kantor atau di lapangan mereka merupakan anggota rumah tangga negara, sedangkan dirumah mereka merupakan anggota rumah tangga keluarga.

Siapa saja yang tidak perperan ganda? Mereka terdiri dari ibu ibu rumah tangga yang tidak bekerja untu pihak lain dan orang-orang yang karena satu dan lain hal tidak atau belum mampu bekerja untuk mendapatkan penghasilan. Misalnya, anak-anak, pelajar, mahasiswa, penderita cacad, orang berusia lanjut yang sudah tidak mampu bekerja, dan sebagainya. Kelompok masyarakat semacam itu hanya berkedudukan tunggal sebagai anggota rumah tangga keluarga.

1. Batasan Keluarga dan Rumah Tangga Keluarga


Dalam pembicaraan sehari-hari yang dimaksud dengan keluarga adalah kelompok hidup yang anggota intinya terdiri dari suami, istri, beserta anak-anaknya. Diluar keluarga inti ada keluarga yang mempunyai anggota tambahan. Misalnya, suatu keluarga menampung sanak-keluarga, dapat pula orang tuanya untuk tinggal bersama dalam satu rumah. Bahkan ada keluarga yang menampung orang lain untuk tinggal bersama dan dianggap sebagai anggota keluarga. Sebaliknya ada keluarga yang susunan anggota intinya tidak lengkap. Misalnya, ada keluarga yang tidak mempunyai anak, ada yang bapak atau ibunya telah meninggal dunia, dan sebagainya.

Ditinjau dari sumber pendapatannya, ada keluarga yang kehidupan ekonominya kuat, ada yang cukup, dan ada yang kurang. Mengingat kondisi keluarga yang satu berbeda dengan yang lainnya, selanjutnya yang dibahas bukanlah rumah tangga keluarga perorangan, melainkan rumah tangga keluarga pada umumnya.

Pada hakikatnya yang dimaksud dalam rumah tangga adalah segala urusan yang bersangkutan dengan keperluan hidup. Dalam hal rumah tangga keluarga, yang diurus tidak hanya terbatas pada kebutuhan barang / jasa yang diperlukan di rumah, melainkan menyangkut pula kebutuhan di luar rumah. Misalnya, keperluan kendaraan untuk pergi ke tempat bekerja, pendidikan bagi anak-anak, rekreasi, di luar rumah, dan sebagainya.

2. Peranan Rumah Tangga Keluarga


Sesuai dengan uraian dii atas, urusan rumah tangga keluarga menyangkut segala sesuatu yang di perlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Dalam hal ini semua keluarga memerlukan bahan makanan, minuman, pakaian, tempat istirahat, kendaraan, kesehatan, pendidikan, dan lain-lain keperluan konsumsi.

Persoalan yang kita hadapi sekarang adalah bagaimana cara suatu keluarga memperoleh uang untuk membiayai keperluan hidup? Dalam suatu keluarga ada orang yang bertindak sebagai kepala keluarga. Pada dasarnya gaji atau pendapatan yang diperoleh dari pekerjaan kepala keluarga tersebutlah yang digunakan untuk membiayai keperluan hidup keluarga yang bersangkutan.

Untuk memperbesar pendapatan, seorang anggota keluarga dapat mencari pendapatan dari sumber lain atau membantu pekerjaan kepala keluarga sehingga pendapatannya bertambah. Misalnya, selaku kepala keluarga bekerja dikantor sebagai pegawai negeri, istrinya berwira usaha membuka warung. Dapat pula istri dan anak-anaknya langsung membantu kepala keluarga yang bekerja sebagai petani, perajin, pedagang atau pengusaha lainnya. Sehubungan dengan hal-hal tersebut, maka peranan keluarga dalam kehidupan ekonomi adalah sebagai berikut.

a. sebagai Konsumen


Pada hakikatnya semua anggota keluarga berperan sebagai konsumen. Kegiatannya adalah melakukan konsumsi atau menggunakan barang / jasa untuk memenuhi keperluan hidup. Misalnya, menggunakan bahan makanan, minuman, pakaian, rumah, kendaraan, obat-obatan dan lain-lain. Pada umumnya barang-barang semacam itu berasal dari dunia usaha.

Sebagai Konsumen, ada keluarga yang sengaja tidak menghabiskan seluruh pendapatannya untuk membeli barang keperluan sehari-hari, tetapi sebagian ada yang ditabung untuk memenuhi kebutuhan di masa depan. Misalnya, untuk biaya sekolah anak-anaknya di kemudian hari, menyelenggarakan pesta pernikahan, keperluan hari tua, atau untuk memenuhi keperluan yang mendadak. Tabungan tersebut dapat pula digunakan untuk meningkatkan kemakmuran keluarga dengan jalan menyediakan pakaian yang lebih bagus, kendaraan bermotor, tempat tinggal yang lebih nyaman, dan sebagainya.

b. Sebagai Pemasok Faktor Produksi


Kecuali sebagai konsumen, rumah tangga keluarga berperan juga sebagai pemasok faktor produksi :
  • Tenaga kerja, baik berupa tenaga biasa, tenaga terlatih, maupun tenaga ahli semuai dengan pengetahuan dan keterampilan anggota keluarga yang bersangkutan.
  • Tanah atau lahan yang berasal dari alam, tetapi telah merupakan milik perorangan yang diperlukan untuk usaha pertanian atau kegiatan produksi lainnya.
  • Modal, yang di himpun dari tabungan keluarga yang dapat disimpan di rumah, di bank atau lembaga keaungan bukan bank. Modal tersebut dapat dipinjamkan kepada dunia usaha, dibelikan surat berharga ( saham, obligasi ), atau dibelikan barang modal ( gedung, kendaraan ) untuk disewakan kepada dunia usaha.
  • Kewirausahaan, yaitu kemampuan untuk melihat dan memanfaatkan peluang usaha serta keberanian untuk menanggung resiko yang berkaitan dengan pelaksanaan usaha tersebut.

2 comments

Sangat bermanfaat untuk menambah referensi

Sangant bermanfaat untuk menambah referensi. Thanks sob!


EmoticonEmoticon